JAKARTA, RAKYATSULSEL -- Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon menilai munculnya nama puteri almarhum Gus Dur, Yenny Wahid untuk disandingkan dengan bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan adalah pilihan yang tidak cocok.
"Untuk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain," kata Jansen kepada wartawan.
Ia menilai Yenny bukanlah representasi dari perubahan, sebagaimana yang menjadi slogan koalisi yang berisi Demokrat, Nasdem dan PKS tersebut.
"Karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yg ingin kami ubah. Dan idealnya Cawapres perubahan ini memang yg selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu. Agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan brandingnya di rakyat yang ingin perubahan. Mereka akan bingung jika koalisi yang katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini," kritiknya.
Sebelumnya, Yenny Wahid mengaku memiliki kedekatan dengan Anies Baswedan. Ia mencontohkan setelah lulus kuliah di luar negeri, Anies yang saat itu menjadi Rektor Universitas Paramadina menawarkan untuk menjadi dosen.
"Saya dengan Pak Anies punya kedekatan khusus. Pulang ambil master dari Amerika, saya ditawari Pak Anies yang saat itu jadi Rektor Paramadina," tandasnya. (fajar online)