Wakil Wali Kota Makassar Maju Caleg Gantikan SYL di Dapil Sulsel I

  • Bagikan
Fatmawati Rusdi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi menggantikan Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk maju di Pileg DPR RI 2024.

Fatmawati masuk di Daftar Caleg Tetap (DCT) yang disetor partai di DPP ke KPU RI pada Selasa (3/10/2023). Ia maju Caleg nomor urut 01 di dapil Sulsel 1, meliputi meliputi Makassar, Gowa, Takalar, Bantaeng, Jeneponto, dan Selayar.

Terkaita namnya masuk di DCT, istri Ketua DPW NasDem Sulsel itu mengakui bahwa dirinya memang sudah terdaftar untuk maju di Pileg sebagai caleg DPR RI menggantikan SYL.

"Iya benar, saya masuk DCT caleg di DPR RI Dapil Sulsel 1, Nomor 01. Ini perintah partai," jelasnya, Rabu (4/10/2023).

Dengan demikian, komposisi bacaleg NasDem Dapil Sulsel 1 saat ini yakni, Fatmawati Rusdi, Rudianto Lallo, Riyana Yulianti, Mario David, Tenri Olleh Yasin Limpo, Nasir, Azhar Usman dan Ahmad Dg Sere.

Jika dilihat komposisi ini, maka keberadaan tiga orang perwakilan perempuan di dapil tersebut juga telah memenuhi quota perempuan sesuai yang dipersyaratkan PKPU.

Sementara di Dapil Sulsel II, komposisi bacaleg antara lain; Teguh Iswara Suardi, Sahiruddin, Desy Susanty Sutomo, Devi Angriany S, Andi Palalloi Tabrang, Andi Aulia, Muallim Tampa, Setyawati, Rizaldi Parumpa

Selanjutnya, komposisi bacaleg di Dapil Sulsel III, ada nama Rusdi Masse Mappasessu, Aslam Patonangi, Eva Stevany Rataba, Asmar, Hayarna Hakim, Nicodemus Biringkanae, Putri Dakka.

Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menilai, meski pertarungan di Pileg nanti melibatkan seluruh partai politik. Namun pemetaan komposisi figur Bacaleg antar partai bisa memberi gambaran peta persaingan di daerah pemilihan menuju Senayan.

"Misalnya komposisi caleg dari Golkar dan NasDem terlihat kompetitif. Artinya, tak sekedar ingin mengamankan satu kursi saja, tetapi tengah berupaya meningkatkan perolehan suara dan tentu penambahan kursi," katanya.

Menurut Nursandy,  pemetaan komposisi Bacaleg secara merata secara tidak langsung menguntungkan partai politik secara elektoral.

Disebutkan Nursandy, jika melihat gambaran komposisi Bacaleg  partai yang ada, dipastikan persaingan akan semakin sengit.

"Bahkan akan cenderung lebih terasa atmosfernya diantara sesama caleg di internal. Sehingga partai harus mampu mengelola kekuatan caleg yang dimiliki untuk kepentingan elektoral partai," tukasnya. (Yadi/B)

  • Bagikan