MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas terlibat perang adu mulut dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hal ini terjadi dua pekan menjelang proses pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden dibuka di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Perseteruan berawal dari pernyataan Yaqut yang meminta masyarakat supaya tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik.
Kaitan hal ini, PKB Sulsel, menyatakan setuju terhadap ancaman Waketum DPP PKB Jazilul Fawaid untuk mendisiplinkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
"PKB Sulsel mengusulkan agar Yaqut dipecat dari kader PKB. Saya setuju (dengan pendisiplinan Menag Yaqut). Kalau perlu dipecat aja kalau di PKB," jelas Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad, Jumat (6/10/2023).
"Karena tidak mereprentasikan PKB. Dia adalah menteri dari PKB," sambung Azhar.
Azhar mengatakan ungkapan Yaqut yang menyebut ada sosok capres yang memiliki rekam jejak politisasi tidaklah tepat. Dia menilai ungkapan Yaqut itu tidak mencerminkan dirinya sebagai Menag.
"Cara ngomongnya itu kan sudah tidak menunjukkan sebagai menteri yang mengayomi semua pihak. Dia (Yaqut) kan bukan menteri agama Islam, agama Kristen. Dia kan menteri semua agama," tuturnya.
Sehingga, menurutnya Yaqut sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengutarakan pernyataan kepada khalayak. Azhar menuturkan Yaqut seharusnya melakukan tabayun terlebih dahulu.
Artinya, kalau ada yang dia lihat intoleransi atau apa. Itu yang dibicarakan. Tidak boleh dia langsung memvonis. "Kan agama mengajarkan kita untuk mengklarifikasi," ungkapnya.
Selain itu, Azhar juga mengaku Yaqut telah beberapa kali menyampaikan pernyataan tendesius di hadapan publik.
Hingga akhirnya, dia menganggap Yaqut tidak lagi menjadi Menag, melainkan juru bicara para buzzer. Kan sudah berapa kali tidak komentar soal AMIN dan sebagainya. Itu kan tendensius semua.
"Jadi bukan lagi menteri agama. Sudah jadi buzzer, jadi juru bicara dari pihak yang lain, kan," paparnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi D DPRD Sulsel ini menyebut sebagai kader PKB yang menjadi Menag, Yaqut seharusnya dapat menjaga kerukunan di tengah umat.
Sebab, Yaqut telah diberikan kesempatan sebagai kader PKB untuk berkhidmat kepada bangsa. Kalau betul dia kader PKB tapi sudah jadi Menteri Agama.
"Jadi partai ini menyerahkan kadernya untuk kepentingan bangsa dan negara. Jadi dia harus lebih sopan, lebih menjaga kerukunan," tukasnya. (Yadi/B)