Covid-19 Meningkat di Indonesia, Danny Minta Masyarakat Kota Makassar Tidak Panik 

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto saat ditemui di Kantor Balai Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani, Senin (11/12).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meminta kepada masyarakat Kota Makassar untuk tidak panik atas kembalinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. 

Danny Pomanto, sapaan akrabnya, mengaku telah memerintahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Makassar untuk melakukan monitoring terhadap Covid-19 di Kota Makassar. Sebab, berdasarkan laporan yang didapatnya telah ada dua masyarakat Kota Makassar yang terdeteksi Covid-19. 

"Kami sudah monitoring, saya sudah mendapat laporan dr Ari bahwa kemarin dan kadis kesehatan sementara saya perintahkan untuk segera monitoring, sementara itu baru dua yang terdeteksi," jelas Danny, saat ditemui di Kantor Balai Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani, Senin (11/12). 

Meski begitu, Danny menyebut Covid-19 yang saat ini terdeteksi saat ini tidak berbahaya bagi orang dewasa. Sebab, memiliki gejala seperti flu biasa. Akan tetapi, cukup berbahaya bagi anak-anak. 

"Jenis Covid ini seluruh masyarakat tidak usah panik, terutama yang terdeteksi di Singapura dan di Jakarta itu seperti flu biasa. Walaupun berbahaya bagi anak anak kecil yang masuk di pheunemonia, itu bukan menyerang pernafasan atas tapi pernafasan bawah," ucap Danny. 

Meski begitu, Danny tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap memakai masker bagi yang sedang sakit. Hal itu sebagai upaya mitigasi. "Pakai masker jika dalam keadaan yang kurang sehat itu harus di imbau," terang Danny. 

Diketahui, Kasus Covid-19 kembali meningkat di Indonesia. Hal itu disebabkan karena adanya varian Omicron yaitu  XBB 1.5 dan subvarian baru  EG.2 dan EG.5. 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI mencatat rata-rata kasus harian berada di angka puluhan kini menjadi ratusan. Di mana, penularan di dominasi oleh varian  XBB 1.5 ini. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah  menegaskan akan memaksimalkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) sebagai pencegahan masuknya varian tersebut di Kota Makassar. 

"Belum ada edaran dari Kementerian Kesehatan kalau memang benar terjadi kasus baru atau ada peningkatan kasus," terang dr Ida. 

Sementara itu, Penanggung jawab vaksinasi di Puskesmas Makkasau Makassar, dr Elizabeth mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan masyarakat terjangkit Covid-19 varian baru ini. 

Ia menyebut kasus Covid-19 varian baru dari Omicron ini baru meningkat di Kota Jakarta. 

"Belum ada perintah dari dinas untuk apa yang akan di kerjakan. Kalau di Makassar belum ada kasus sama sekali," ucap dr Elizabeth. 

dr Elizabeth menuturkan kondisi saat ini vaksin Covid-19 di Kota Makassar telah habis. "Lagian vaksin sudah habis," ucap dr Elizabeth. (Shasa/B)

  • Bagikan