Sedangkan, Direktur Politician Academy, Bonggas Chandra berpandangan bahwa, berkaca dari pemilu sebelumbya jika melihat peluang caleg petahana di semua tingkatan rawan.
"Saya pikir peluang hampir sama, karena memang peluang dari caleg baru besar. Karena petahana rawan untuk diserang, meskipun punya modal yang cukup," katanya.
Menurut Chandra, peluang keterpilihan figur baru terbuka lebar pada Pileg 2024. Apalagi tren petahana terpilih kembali cukup rendah, jika berkaca pesta demokrasi sebelumnya.
Kondisi itu, kata dia, bisa dilihat di dua kali Pileg DPRD Sulsel terakhir. Di mana Pileg 2014 dari 85 petahana hanya 28 orang yang terpilih kembali atau cuma 32,9 persen saja.
"Kemudian Pileg 2019 meskipun presentasinya naik, tetapi angkanya masih kecil, yakni hanya 33 petahana kembali terpilih dari 85 orang," jelasnya.
Bonggas Chandra membeberkan data tersebut mengatakan persestase ini merupakan terkecil jika dibandingkan provinsi lain di Sulsel (diluar wilayah ini).
"Nah di sini di bawah 50 persen, ada apa? Menarik di teliti. Kemungkinan petahana di Sulawesi Selatan tingkat Provinsi terpilih kembali kembali," tuturnya.
Dia menilai ini terjadi karena beberapa hal. Antaranya, ketidakmampuan petahana menjaga konstituennya. Serta, mereka tidak bisa menunaikan janji politiknya.