Sebelumnya, pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Rizal Pauzi mengatakan, sejumlah figur ini memang siap bertarung karena ada sudah memproklamirkan diri, namun masih ada yang sungkang.
"Sehingga menurut saya kalau dikorelasikan dengan Pilgub, saya pikir itu bisa menjadi modal untuk mengusung tetapi belum menjadi modal untuk menjadi landasan memenangkan Pilgub 2024 mendatang," ujarnya.
Namun perlu digarisbawahi bahwa selain variabel parpol, di Sulawesi Selatan ini cenderung pemilih di Sulsel masih sangat terpengaruh terhadap figurnya.
Dalam artian sejauh mana elektabilitas awal figur, sejauh mana kekuatan jaringan figur, dan modal-modal figur sangat menentukan keterpilihan dan kemenangan pada Pilgub.
"Sehingga partai politik ini cenderung sebagai tiket, atau kenderaan untuk bertarung, tapi untuk meraih kemenangan tentu tidak lepas juga dari figur-figur personal itu sendiri," jelas akademisi Unhas itu.
Lebih lanjut, Direktur Public Policy Network ini menyebutkan, jika melihat peta yang ada, tentu selain figurnya, variabel lain yang sangat menentukan di Sulawesi Selatan itu adalah representasi wilayah atau geopolitik wilayah.
Di mana misalnya ada wakil representasi Bosowa (Bone Soppeng Wajo), ada representasi Bugis, ada representasi Makassar itu di bagian Selatan, Gowa sampai Bantaeng ke Selayar. Kemudian ada Luwu Raya.