Di sisi lain, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, menyatakan bahwa kampusnya selalu terbuka bagi calon pemimpin bangsa yang ingin menyampaikan ide, gagasan, dan visi misi mereka. Namun, ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut harus bersifat ilmiah dan positif, tanpa menyerang pihak lain.
“Kami terbuka bagi calon pemimpin untuk berdialog asalkan dilakukan secara ilmiah dan tetap menjaga etika,” ujarnya.
Prof. Jamaluddin juga menyinggung Peraturan Rektor Nomor 36/UN4.1/2023 yang diterbitkan pada 15 November 2023, terkait kampanye pemilu di lingkup kampus. Aturan ini bertujuan mewujudkan pendidikan politik yang sehat, cerdas, dan akuntabel bagi civitas akademika.
“Kami menjunjung tinggi nilai-nilai etika, moral, dan integritas dalam pelaksanaan kampanye, serta menerapkan prinsip adil, terbuka, dan profesional,” tutupnya. (Yadi/B)