MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan Mardiana Rusli satu-satunya perwakilan dari Sulawesi Selatan yang lolos sepuluh besar pada seleksi perekrutan Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI masa bakti 2022-2027.
Adapun, komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan, Misna M Attas gagal menembus 14 besar sebagai calon komisioner KPU RI.
Sebelumnya, beberapa komisioner KPU dan Bawaslu di Sulsel ingin naik takhta ke level pusat. Nama Ketua KPU Sulsel, Faisal Amir, Komisioner KPU Sulsel Upi Hastati, dan komisioner KPU Luwu Timur, Mulyanah Mulkin. Sementara itu, tiga komisioner Bawaslu Sulsel yakni Laode Arumahi, Azry Yusuf, Saiful Jihad juga sempat ikut mendaftar.
Dari kabupaten/kota ada satu komisioner Bawaslu Kota Makassar, Sri Wahyuningsih dan koordinator Divisi (Kordiv) Pengawasan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Bantaeng, Nuzuliah Hidayah. Namun dari beberapa penyelenggara Pemilu tersebut hanya, Misna M Attas yang lolos 48 besar.
Adapun Mardiana, selangkah lagi ke Bawaslu RI. Komisioner KPU Sulsel periode 2013-2018, merupakan satu dari tiga perempuan yang lolos sepuluh besar.
Presiden Joko Widodo resmi menerima nama-nama 14 calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan 10 calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Nama-nama tersebut merupakan hasil tim seleksi calon anggota KPU-Bawaslu periode 2022-2027. Sejumlah nama petahana masuk dalam daftar seperti Viryan, Hasyim Asy’ari, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi di KPU maupun Fritz Edward Siregar dan Rahmat Bagja di Bawaslu.
