Selain Outfit, Aroma Khas Menjadi Penanda Jemaah Haji Sudah Tiba

  • Bagikan
Jemaah Haji kloter 1 asal Sulsel yang tiba di Asrama Haji Sudiang.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Selain Outfit yang unik, wewangian khas yang merebak juga menjadi penanda jemaah haji telah menapak di tanah Sulsel .

Sekertaris PPIH Debarkasi Makassar, Ali Yafid menuturkan salah satu penanda bahwa para jemaah haji sudah tiba asrama haji itu, bukan cuma dari pakaiannya, tapi juga semerbak aroma parfumnya yang khas dan hanya ditemui setahun sekali ditempat itu.

Kata dia, sejak kedatangan kloter pertama aroma setahun sekali itu sudah merebak serta merasuk di indera penciuman panitia, penjemput bahkan sesama jemaah haji.

"Para panitia maupun stakeholder yang menunggu di asrama haji kadang-kadang bercerita ada aroma yang kadang tidak pernah mereka cium di Indonesia, itulah aroma parfum khas yang mereka pakai dari Arab," ujarnya, Jumat (7/7/2023).

"Saya kira itu yang menjadi keunikan dan ciri khas bagi jemaah haji asal Sulsel," sambungnya.

Ia juga mengutarakan, tak sedikit jemaah haji terlihat penuh dengan rasa haru yang tampak dari mata mereka yang berkaca-kaca, sesaat sepasang bola matanya sadar telah berada di tanah kelahiran, sebagai bentuk kesyukuran telah menunaikan rukun Islam yang kelima.

Apalagi kata dia, penantian panjang juga telah menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian jemaah haji yang ingin berangkat ke tanah suci.

"Umumnya saat mereka tiba menampakkan raut wajah yang begitu gembira, karena telah menunaikan rukun Islam yang kelima. Apalagi sebagian besar berhaji merupakan impian yang mungkin saja telah bertahun-tahun mereka nantikan dan akhirnya kesampaian," terangnya.

Ia menuturkan, sekaitan dengan pakaian jamaah haji yang unik dari Sulsel, pihaknya juga telah menyediakan bilik untuk melakukan penggantian outfit. Itu karena kebiasaan para jemaah haji itu langsung mengganti pakaiannya setiba di Asrama Haji.

"Kami menyediakan ruang untuk mengganti pakaian bagi jemaah haji yang ingin mengganti pakaian. Itu  dipersiapkan karena biasanya jemaah tanpa memperhatikan sekitarnya, dia langsung ganti baju. Makanya kita buatkan bilik supaya mereka bisa melakukan penggantian baju ditempat yang telah disediakan," jelasnya. (Abu/B)

  • Bagikan