Kursi Airlangga Hartarto ‘Digoyang’, Golkar Sulsel Pasang Badan

  • Bagikan
Ilustrasi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa alias (Munaslub) untuk melengserkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menggema. Kursi AH di partai beringin digoyang oleh kader internal.

Hal ini kumandangkan oleh dua elit golkar yaitu Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam dan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi) Lawrence TP Siburian.

Sayang kursi AH masih kuat, bahkan masih ditopang kekuatan kader di daerah. Kader Golkar di Sulsel "pasang" badan membela sang ketua umum.

Sekretaris Golkar Sulsel, Marzuki Wadeng menegaskan, tidak akan ada Munaslub yang akan melengserkan Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

"Kami menolak Munaslub. Yang pasti pertama tidak akan ada Munaslub, Munas itu nanti tahun 2024, tidak ada hal yang janggal (juga) yang dilakukan ketua umum," ujarnya, Senin (17/7/2023).

Mantan anggota DPRD Sulsel itu mengklaim bahwa semua kabupaten kota tingkat satu se - Indonesia tetap mendukung Airlangga sebagai ketum sampai 2024.

Marzuki menilai bahwa munaslub ini hanya mengada-ada dan hanya digembar-gemborkan oleh dua orang saja. Bahkan dia menegaskan jika Ketua dewan pakar Agung Laksono bilang tidak ada rapat dewan pakar.

"Dan memang tidak ada pembicaraan masalah itu, yang dibicarakan terkait Konsolidasi pileg dan pilpres 2024 tidak ada itu, dia ji (Ridwan dan Lawrence) yang bikin bikin itu, jadi di Sulsel tidak terpengaruh tetap kompak, tegak lurus (bersama Airlangga Hartarto)," tegasnya.

Tetapi apabila ada yang ingin memimpin Golkar periode selanjutnya termasuk Luhut Binsar Pandjaitan dan Bambang Soesatyo yang santer terdengar, akan menjadi suksesi dari Airlangga, Marzuki bilang untuk mengikuti pemilihan pada Munas 2024 nanti.

"Kan nanti ada Munas 2024, kalau ada kader berkompetisi bisa. Jadi, bukan Munaslub karena Golkar Sulsel tetap solid bersama pak AH," jelasnya.

Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar masih terus berhembus. Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) Taufan Pawe memberikan tanggapannya terkair isu Munaslub tersebut.

Taufan Pawe mengatakan, usulan Munaslub di tubuh Partai Golkar tidak memiliki dasar. Pasalnya saat ini seluruh Letua DPD I se-Indonesia solid dibawah kepimpinan Airlangga.

"Jelas kita tolak dengan tegas karena usulan itu tidak mendasar sama sekali. Golkar Sulsel solid untuk bapak ketua umum Airlangga dan begitu juga dengan para ketua DPD I Golkar se-Indonesia," katanya.

Sementara, Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto menilai bahwa meski hanya digembar-gemborkan oleh segelintir orang, Golkar tidak boleh menganggap enteng isu ini.

Musababnya, lengsernya Suharsono Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP dan digantikan oleh Mardiono juga dilakukan oleh segelintir orang yang kemudian membesar.

"Sudah ada suksesi di tubuh PPP, tentu ini juga kemungkinan akan berulang di tubuh Golkar," imbuhnya.

Dosen Ilmu Politik itu mengamini bahwa ada riak riak di tubuh Golkar, apalagi partai beringin rindang ini memilki banyak faksi di internal yang punya kepentingan berbeda beda termasuk dalam hal pilpres.

Bahkan ada yang lebih condong ke Prabowo dan ada pula yang condong ke Ganjar untuk Pilpres.

"Karena dalam tubuh Golkar itu sendiri tidak hanya ada satu faksi tapi ada beberapa faksi dan berafiliasi dengan calon presiden yang berbeda," bebernya.

Menurut Ali, partai Golkar memiliki kepemimpinan lemah dan memiliki banyak faksi, ujungnya suksesi ataupun pergantian kepemimpinan kuat akan terjadi.

"Belum tau, Golkar siapa pemenang suksesinya tapi pemenang akan menentukan arah dukungan calon (presiden)," pungkasnya. (Suryadi/C)

  • Bagikan