Tingkatkan Penguatan Kapasitas PPID, Diskominfo Makassar Gelar Bimtek Upgrading SOP

  • Bagikan
Bimtek PPID yang digelar Diskominfo Makassar, di Hotel Aston Makassar, Senin (24/7).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Kominfo Kota Makassar melalui bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP) menggelar Peningkatan Kapasitas Informasi Publik, Bimbingan Teknis (Bimtek), Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang berlangsung di Hotel Aston Makassar, Senin (24/7).

Kegiatan ini diikuti oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pelaksana, dan PPID utama dari Perangkat daerah lingkup Pemerintah Kota Makassar. 

Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan mengatakan PPID berfungsi sebagai pengelola dan penyampai dokumen yang dimiliki oleh badan publik sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Maka dari itu, diperlukan peningkatan eksistensi PPID. Sebab, kata Andi Irwan, masyarakat membutuhkan informasi yang cepat. 

“Karenanya pihak PPID dapat menyampaikan permohonan informasi publik akan lebih tepat waktu, dan terintegrasi dengan cara sederhana,” ujar Andi Irwan. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Makassar, Ismawaty Nur mengungkapkan kegiatan ini digelar demi mencapai tujuan agar PPID pelaksana dan utama bisa memahami fungsi dan tugasnya masing-masing yang diamanahkan sesuai peraturan dan SOP lingkup Pemerintah Kota Makassar. 

Katanya, Salah satu tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan SOP keterbukaan informasi dengan sejumlah SOP yang ada. 

Sehingga semakin menguatkan peran dan fungsi PPID pelaksana Pemkot Makassar.

“Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menguatkan komitmen para pihak agar lebih membumikan semangat keterbukaan informasi publik melalui pelayanan informasi yang berkualitas,” jelasnya. 

Ismawaty juga menambahkan terkait berita Hoax Kominfo memiliki tim humas yang bekerja untuk mengklarifikasi terhadap berita-berita bohong terkait kinerja-kinerja Pemkot Makassar. 

“Saya juga berharap kesadaran dan kecerdasan masyarakat untuk memilah mana informasi yang dapat dijadikan rujukan dan referensi dan informasi yang harus dikesampingkan,” harap Ismawaty. (Shasa/A)

  • Bagikan