Hilal : Anzar Zainal Bate Tinggalkan Perindo Tanpa Alasan

  • Bagikan
Logo Partai Perindo

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Sulsel, Hilal Syahrim mengatakan jika sampai saat ini dirinya belum mengetahui secara pasti apa alasan Anzar Zainal Bate meninggalkan partai Perindo dan pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Sampai hari ini belum jelas (Kepindahan Anzar Zainal Bate), karena terakhir itu tanggal 11 (Agustus) pencermatan DCS nama beliau masih tetap terdaftar sebagai caleg (Perindo Sulsel) tapi di sore hari kalau tidak salah, ada surat pengunduran diri beliau pak Anzar Bate yang masuk ke partai Perindo Sulsel," kata Hilal Syahrim.

Dalam surat tersebut kata Hilal tak ada alasan, cuma pengunduran diri saja. "Tidak ada juga (alasan di surat), hanya surat pengunduran diri normal," singkatnya.

Bahkan kata Hilal, Anzar tidak pernah melakukan komunikasi jika ingin meninggalkan partai Perindo walau dia pernah mendengar kabar akan bergabung dengan PDIP.

"Tidak ada sama sekali, makanya kami juga tidak pernah mengeluarkan statement terkait tentang beliau (Anzar)," ujarnya.

"Yang memang santer beberapa bulan terakhir info itu terdengar, tapi kami tidak mau menanggapi karena beliau (Anzar) tidak pernah menyampaikan secara langsung ke kami (akan meninggalkan Perindo dan gabung PDIP)," lanjutnya.

Hilal pun menyebutkan jika partai Perindo sangat kecewa kepindahan Anzar ke PDI Perjuangan karena dari 11 Dapil di Sulawesi selatan hanya Anzar yang bisa duduk di provinsi.

"Artinya satu satunya harapan kita (Anzar) dan selama ini tidak ada hal hal yang kami pikir akan menjadi alasan pak Anzar keluar. ya pastilah kami kecewa ditinggal tanpa alasan yang jelas, andaikan segala sesuatunya dikomunikasikan dengan baik," jelasnya.

Lanjut Hilal, jika sejak awal Anzar menyapaikan ingin meninggalkan partai Perindo, pastinya Perindo kata Hila terbuka jika ada hal-hal yang ingin dikomunikasikan, tapi ini tiba-tiba.

"Surat pengunduran diri itu tiba-tiba masuk, ya kami mau bilang apa itu hak prerogatif seseorang, kita tidak bisa menghalangi orang untuk berkarir politik," jelasnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan