HMI Komisariat FEB UMI Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Polarisasi Demokrasi

  • Bagikan
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI, Cabang Makassar melakukan dialog Kebangsaan di Aula FEB UMI, Minggu, 27 Agustus 2023.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI, Cabang Makassar melakukan Dialog Kebangsaan, di Aula FEB UMI, Minggu 27 Agustus 2023.

Jumlah peserta: dihadiri 162 orang dari lembaga mahasiswa internal dan external kampus. Dialog bertajuk "Pendidikan politik: Mencegah polarisasi issusara menuju pesta demokrasi".

Adapun 4 narasumber ya g dihadirkan antara lain: Rahmat Soekarno S.H (anggota Bawaslu kota Makassar), Gunawan Mashar S.H (anggota KPU Makassar), Muwaffiq Nurimansyah M. S.E., M.Ak., Ak (akademisi), kompol Joko pamungkas intelkam Polsek Panakukang.

Pada kesempatan ini, Ketua Umum HMI Cabang Makassar, Muhammad Arsyi Jailolo diwakili oleh Seorang perwakilan pengurus himpunan mahasiswa Islam cabang Makassar, A. Marean Prabowo wabendum Bidang Ekonomi dan UMKM mengatakan bahwasanya tidak perlu mabahasakan terlalu jau mengenai polarisasi issu sara.

"Tapi harus di kembalikan ke pada individu karena perubahan yang bersumber dari pada sekumpulan individu akan berdemokrasi atau berkelompok," singkatnya.

Sedangkan, Rahmat Soekarno (Anggota Bawaslukota Makassar) menagtakan, semua pihak lebih mengutamakan pencegahan persoalan issu sara terkait akan di adakan pesta demokrasi nanti.

"Dan lembaga lembaga pemuda Dan mahasiswa itu bisa mendaftarkan diri di Bawaslu sebagai badan pengawas pemilu karena dengnan demikian para masyarakat ilmiah atau intelek bisa mengawasi secara lansung jalannya pemilu," tuturnya.

Sedangkan, Gunawan Mashar (Anggota KPU Kota Makassar) menyampaikan, pemilu akan diadakan pada tahun depan  2024 yang dimana tahun tersebut adalah tahun politik.

"Pemilu akan di laksanakan pada 14 Februari 2024, bekerja berdasar tahap atau fase per fase," ujarnya.

Menurutnya, nnak milenial jaman sekarang juga perlu mengetahui terkait pemilu. Jangan menganggap remeh yang nama pemilu, apa lagi sebagai mahasiswa, jangan terlalu apatis.

"Kami juga di KPU senantiasa melibatkan anak muda dan mahasiswa. Kami juga melatih mereka tentang operator atau administrasi di KPU. Kami juga tidak menganggap remah teman-teman mahasiswa," katanya.

Lanjut dia, upayanya adalah pihaknya melibatkan anak muda, supaya dunia politik tidak selalu dianggap suatu hal yang dikhususkan oleh orang dewasa.

Menurutnya, pemilu hari ini adalah pemilu di era digital, tujuannya adalah agar memudahkan calon serta memudahkan untuk mengecek keabsahan para calon.

"Anak muda hari ini seharusnya berperan aktif dalam memudarkan persoalan polarosasi ini. Setiap calon kita tidak perlu melihat persoalan latar belakang," jelasnya.

"Elite baik adalah elite yang menyebarkan banyak gagasan yang pertaruhkan ide-ide bukan justru membuat suatu kericuhan atau selalu bawa bendara dan lain sebagainya untuk memecah belah sesama masyarakat," pungkasnya. (Yadi/A)

  • Bagikan