BPJS Ketenagakerjaan Hadirkan Promotif Preventif, Makassar Kebagian Lingkungan Ramah Disabilitas

  • Bagikan
BPJS Ketenagakerjaan menggelar Promotif Preventif di seluruh wilayah Indonesia untuk menekan kecelakaan kerja yang marak terjadi.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL- BPJS Ketenagakerjaan menggelar Promotif Preventif di seluruh wilayah Indonesia untuk menekan kecelakaan kerja yang marak terjadi.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia membuka secara resmi kegiatan Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2023 tersebut secara online via zoom di wilayah kerja BPJS ketenagakerjaan.

Menurut Roswita, BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu badan representasi negara, turut andil dalam membantu, mendukung dan mendorong para pemberi kerja untuk melaksanakan K3 secara berkelanjutan.

"Tujuan akhirnya dapat menjadi suatu budaya di lingkungan kerja sehingga kasus angka kecelakaan kerja dapat diminimalisir,"ujar Roswita.

Untuk wilayah DKI Jakarta, BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Korlantas Polri menggelar safety riding dan safety driving bersertifikat bagi 330 peserta yang berasal dari beberapa perusahaan.
Sementara itu di wilayah lainnya bantuan promotif preventif juga diberikan dalam bentuk bantuan multivitamin untuk pekerja wanita, pemberian Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja Perkebunan, pelatihan K3 bersertifikat serta penyesuaian lingkungan kerja yang ramah disabilitas.

Roswita menjelaskan, untuk jenis kegiatan promotif preventif yang disalurkan ke seluruh Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan ditetapkan berdasarkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di beberapa sektor usaha sesuai dengan karakteristik masing masing area operasional di setiap daerah.

Roswita merinci, mayoritas kasus kecelakaan kerja terjadi di tempat kerja ysebesar 56 persen. Sedangkan 33 persen lainnya terjadi di lalu lintas, dan 9 persen sisanya di luar tempat kerja. Sedangkan jika dilihat dari sektor kerjanya, pada tahun ini perkebunan masih menjadi penyumbang kasus kecelakaan kerja tertinggi secara nasional. Sayangnya, perlindungan pekerja di sektor ini dapat dikatakan belum optimal yakni 20 persen dari total tenaga kerja yang ada.

"Tingginya kasus kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak. Pekerja dan keluarganya akan kehilangan sebagian atau seluruh pendapatannya. Sedangkan perusahaan akan mengalami kerugian akibat berkurangnya produktivitas pekerja. Oleh karena itu perlu peran aktif dari seluruh pihak, termasuk pemerintah untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan promotif dan preventif ini," imbuh Roswita.

Roswita menambahkan, kegiatan promotif preventif telah dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan sejak tahun 2019 lalu.
Pihaknya berharap kegiatan ini mampu mewujudkan sinergitas dan harmonisasi antara pemerintah, pemberi kerja dan pekerja dalam mewujudkan kesejahteraan pekerja.

"Ke depan BPJS Ketenagakerjaan akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan promotif preventif yang dibutuhkan oleh pekerja sehingga hasilnya akan lebih berkualitas dan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja," Jelasnya.

Khusus wilayah kerja Kantor BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Maluku, Promotif Preventif yang di hadirkan berupa
pelatihan savety reading untuk pekerja, membagikan multivitamin untuk pekerja wanita di Manado dan di Kendari ada 450 paket dibagi di dua tempat. Sedang di Makassar, BPJS Ketenagakerjaan menghadirkan lingkungan ramah disabilitas di PT. Charoen Pokphand Indonesia .

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Maluku, Mintje Wattu menjelaskan khusus pengadaan
lingkungan ramah disabilitas di PT. Charoen Pokphand Indonesia, pihaknya menghadirkan lahan ramah pekerja disabilitas, lahan parkir, trap jalan dan alat bantu pegang di kamar kecil atau toilet.

"Ini tahun pertama kita menghadirkan ruang ramah disabilitas dan di Makassar kita terapkan di PT. Charoen Pokphand Indonesia. Kenapa kita memilih menyalurkan bantuan disini sebab PT. Charoen Pokphand Indonesia telah mempekerjakan disabilitas, menerima semua tanpa pandang fisik namun kemampuan yang mereka miliki patut diapresiasi," jelasnya.

Mintje melanjutkan, kendala yang terjadi selama ini bagi disabilitas untuk bekerja di kawasan Kima adalah kurangnya transportasi umum sehingga sangat membutuhkan perhatian pemerintah.

"Ke depan akan ada bantuan lagi apalagi disabilitas kembali menjadi fokus program. Kami juga berharap perusahaan kain bisa taat aturan sehingga SulSel bisa menjadi fokus dalam perlindungan tenaga kerja," harapnya.

Sementara itu, General Manager Human Capital PT. Charoen Pokphand Indonesia, Baso Alim Bahri mengungkapkan perusahaan yang dipimpinnya beberapa tahun belakangan telah mempekerjakan disabilitas.

"Disabilitas di perusahaan kami kurang dari 10 orang namun klo ada transportasi umum akan lebih mudah merekrut kembali disabilitas untuk bekerja di perusaan," ungkapnya

"Apa yang kami dapatkan hari ini dapat mendorong perekrutan disabilitas selanjutnya," tambanya

Alim turut berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan dengan adanya bantuan ini.

"Dari awal perusahaan kami telah kerja sama dengan BPJS. Kami sadar itu hal yang sangat penting untuk karyawan kami. Adapun yang paling dibutuhkan disabilitas memang akses jalan. Pegangan toilet juga kami memang selama ini tidak konsen ke sana. Dengan adanya bantuan ini ke depan kita akan lebih terpacu.," Ungkapnya.

Lebih jauh, Alim berharap kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan akan lebih luas lagi dan spesifik kerjasamanya. "Kami berharap event ini bisa diperluas dan kami bisa menjadi perusahaan pionir yang dapat menjadi," tutupnya. (Hikmah/A)

  • Bagikan