MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Proses seleksi perekrutan Komisi Informasi (KI) Sulsel 2023-2027 hampir rampung, sebanyak 15 nama terbaik telah dijaring oleh Tim seleksi (Timsel).
Ketua Timsel Dr Hasrullah menyampaikan nama-nama tersebut telah disodorkan ke DPRD Sulsel untuk menjalani seleksi lanjutan.
"Mereka yang kita pilih punya visi, misi dan kemampuan untuk berinovasi di Komisi Informasi Sulsel. Itu kita punya komitmen," ucapnya, Kamis (23/11/2023).
Kata dia, seluruh peserta akan menjalani proper test dari DPRD Sulsel. Diantaranya penulisan makalah dan sesi tanya jawab. Komisi A DPRD Sulsel pun mempunyai tanggung jawab untuk menyeleksi 5 orang terbaik menuju KI Sulsel.
"Ada proper test di DPRD, dari makalah dan tanya jawab. Disitu kelihatan visi misi, kerjasama, cara kerja tim, leadership, cara menyelesaikan masalah. Ini kerja tim makanya harus melengkapi," lanjutnya.
Ia menuturkan, para pengurus KI Sulsel harus bekerja ekstra. Karena selama ini kinerja KI Sulsel sangat banyak namun belum terekspose di masyarakat. Ia menyarankan adanya kerjasama aktif dengan stakeholder terkait, pun aktif dalam fungsi pengawasan dan penyajian informasi ke publik.
"Sangat penting marwah KI di Sulsel harus lebih baik. Orang tidak kenal KI, tapi kenal KPU dan KPI. Kalau ada masalah tentang informasi publik yaitu bisa ikut mendamping," ujarnya Hasrullah.
"KI itu membangkitkan kesadaran terhadap penggunaan fasilitas umum yang menggunakan uang negara, itu wajib disampaikan melalui KI sehingga fungsi kontrol berjalan," imbuhnya.
Lebih Jauh ia menuturkan, 5 orang terakhir akan dipilih DPRD Sulsel sebagai anggota KI Sulsel. Ia juga menyampaikan, Masa pembuatan makalah terkait visi, misi dan program kerja dimulai 23 November sampai 29 November 2023. Untuk pengumumannya ia belum dapat menyampaikan secara rinci.
Untuk informasi, 15 nama-nama peserta yang disodorkan ke DPRD Sulsel sebagai berikut, A Tadampali, Abdul Kadir Patwa, Amrayadi, Andi Hasdullah, Anwar Majid, Fatmawati, Fauziah Erwin, Haerul Akbar, Herman, Johansyah Mansyur, Khaerul M, Mattewakkan, Muhammad Arman, Nurhikmah dan Subhan. (Abu/B)
