Pertama di Indonesia, Putra Asal Sulsel Ciptakan Aplikasi Teknodesa

  • Bagikan
Risman Arung Bratawijaya yang merupakan CEO PT Teknojaya Indonesia menunjukkan aplikasi Teknodesa. Foto: HIKMAH/RAKYATSULSEL/A

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Putra daerah Sulawesi Selatan, Risman Arung Bratawijaya yang merupakan CEO PT Teknojaya Indonesia menciptakan aplikasi bernama Teknodesa.

Aplikasi Teknodesa ini merupakan teknologi terkini berupa Artificial Intelligence (AI) yang merupakan teknologi buatan untuk mempermudah proses administrasi desa.

Risman mengklaim, Teknodesa ini merupakan yang pertama di Indonesia. "Saat ini kami bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Selayar dan ada 5 desa yang sudah menguji coba. Aplikasi ini memudahkan masyarakat, cukup menggunakan teknologi pengenalan wajah, masyarakat bisa melakukan registrasi untuk mendaftar pelayanan desa," ucap Risman dalam jumpa persnya Selasa ,(19/12/2023).

Lulusan Teknik Informatika 2009 Unhas ini mengatakan, Teknodesa yang dihadirkannya merupakan aplikasi berbasis android yang dilengkapi dengan sistem informasi dan website, untuk memajukan desa dengan teknologi.

"Fitur-fitur yang disediakan dapat membantu digitalisasi desa dalam hal data dan informasi, pelayanan administrasi online, perdagangan online untuk UMKM Desa, profile desa, berita desa, panggilan darurat dan lain-lain," jelasnya.

Baru-baru ini Risman juga mengembangkan sistem anjungan desa digital, untuk kepengurusan administrasi desa menggunakan aplikasi Teknodesa.

Desa Pamatata di wilayah Kecamatan Bontomate'ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, merupakan desa pertama di Indonesia, yang menggunakan aplikasi Teknodesa dengan teknologi tersebut.

"Aplikasi ini memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Salah satunya terdapat tiga pilihan bahasa, yakni bahasa Indonesia, Inggris, dan bahasa daerah Selayar," sebut Risman, yang juga Direktur Tekno Jaya Indonesia.

Lanjutnya, dengan menggunakan teknologi terkini yaitu face recognition atau deteksi wajah, warga desa hanya memperlihatkan wajahnya di kamera, maka akan otomatis terbaca oleh sistem, tanpa perlu bawa KTP dan lain-lain.

Setelah terbaca oleh sistem, warga desa bisa langsung memilih jenis surat yang akan diurus. Selanjutnya akan secepatnya di proses oleh admin, kemudian warga akan dipanggil melalui sistem antrian menuju ke box printer, atau ke aparat desa untuk mengambil surat yang sudah jadi.

"Jika warga berhalangan hadir ke kantor desa, maka cukup melakukan pemohonan surat di aplikasi teknodesa. Setelah login, warga dapat mengajukan permohonan surat dan akan di proses oleh admin desa," ungkap Risman.

"Setelah surat selesai di proses, warga akan mendapatkan notifikasi dan dapat langsung mendownload surat tersebut, di aplikasi Teknodoesa. Sehingga, tanpa perlu datang ke kantor desa, urusan administrasi atau persuratan warga dapat selesai," tambahnya.

Saat dilakukan sosialisasi aplikasi Teknodesa di Desa Pamatata, Kecamatan Bontomate'ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H Saiful Arif, SH mengaku sangat antusias dan gembira, dengan kehadiran aplikasi ini.

Ia mengapresiasi hasil karya putra daerah Sulsel tersebut. Apalagi daerahnya telah mencetak sejarah, sebagai desa pelopor sistem administrasi desa dengan teknologi pengenalan wajah atau face recognition pertama di Indonesia.

Pengakuan senada juga dilontarkan Kepala Desa Pamatata, Latunru, ST mengaku bangga dengan Direktur Tekno Jaya Indonesia, Risman Arung Bratawijaya, sebagai putra daerah Selayar, yang dapat memperkenalkan dan mengharumkan nama daerah di mata nasional.

Apalagi anjungan teknologi canggih ini, dipercayakan untuk pertama kalinya dimanfaatkan dan digunakan oleh Pemerintah Desa Pamatata Selayar. (Hikmah/B)

  • Bagikan