Tangani Stunting, Pemkot Makassar Akan Lakukan Pemberian Bantuan Makanan Tahun Depan

  • Bagikan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar Helmy Budiman.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar berencana akan melakukan pemberian bantuan makanan sebagai upaya penanganan stunting di Kota Makassar. Pemberian bantuan makanan akan mulai dilakukan di tahun 2024 menggunakan dana kelurahan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar Helmy Budiman mengatakan, dana kelurahan tahun 2024 sebesar Rp500 juta. Di mana, jumlah tersebut terbagi menjadi Rp400 juta untuk dikelola oleh kelurahan dan Rp100 juta dikelola oleh Pemerintah Kota Makassar.

Helmy mengaku fokus pada dana kelurahan yang dikelola oleh Pemerintah Kota sama seperti tahun sebelumnya yakni untuk penanangan Tuberkulosis (TB) dan penananganan stunting.

Namun, kata Helmy, di tahun depan fokus tersebut dimodifikasi sedikit terkait dengan penanganan stunting, salah satunya penyerahan bantuan makanan.

Pemberian bantuan makanan ini dilakukan karena kasus stunting sangat berkaitan erat dengan kemiskinan ekstrem.

"Untuk stunting tahun depan sudah memberikan alokasi untuk penyerahan bantuan makanan kepada masyarakat melalui dana kelurahan," jelas Helmy.

Tak hanya dari dana kelurahan, kata Helmy, pemberian bantuan makanan kepada masyarakat ini akan diserahakan juga dari Dinas Kesehatan Kota Makassar.

"Jadi dana kelurahan akan kita cover untuk bantuan makanannya begitupun juga melalui dinas kesehatan jadi ada dua pintu bantuan ke masyarakat," tutup Helmy.

Diketahui, kasus stunting di Kota Makassar masih tinggi. Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat di tahun 2022 stunting di Kota Makassar yakni 18,4 persen.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Makassar prevelensi stunting per Kecamatan 2023 yaitu di Bontoala 5,98 persen, Sangkarrang 5,45 persen, Tamalate 4,40 persen, Tallo 4,05 persen dan Panakkukang 3,50 persen.

Selanjutnya, Kecamatan Rappocini 3,39 persen, Tamalanrea 3,30 persen, Biringkanayya 3,27 persen, Mariso 2,56 persen dan Ujung Tanah 2,53 persen. Terakhir, Kecamatan Wajo 2,50 persen, Manggala 2,35 persen, Makassar 1,54 persen dan Mamajang 0,56 persen. (Shasa/B)

  • Bagikan