JK Sebut Mutu Pendidikan Sulsel Kurang

  • Bagikan
Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla, saat berkunjung ke Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (20/12/2023). Foto: ABU HAZMAH/RAKYATSULSEL/A.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla menilai mutu pendidikan di Sulsel masih kurang.

Kata dia, masih terdapat sekolah yang masih belum memiliki kualitas untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, meskipun saat ini jumlah untuk SMA di Sulsel sudah terbilang cukup untuk mengcover anak usia belajar untuk mengenyam pendidikan.

“Jumlah sekolah cukup, mutunya yang kurang,” tuturnya kepada awak media di kantor Gubernur Sulsel, Rabu (20/12/2023).

Tak hanya pada fasilitas, JK juga menilai budaya belajar di Sulsel masih perlu ditingkatkan. “Budaya belajar kita Itu harus diperbaiki agar kita tidak ketinggalan,” ujarnya.

Di Indonesia, kata JK, ada 100 sekolah terbaik pada 2022. Dari jumlah tersebut, tidak ada satu pun sekolah dari Sulsel yang masuk dalam kategori 100 sekolah terbaik di Indonesia.

"Itu (peningkatan mutu pendidikan) harus karena dari 100 SMA, kita belum masuk berarti kita ketinggalan dari daerah lain," kata JK.

Berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), ada 9 sekolah SMA terbaik di Sulsel pada 2022. Sekolah tersebut adalah MAN Insan Cendekia Gowa (568,165), SMA Islam Athirah Bone (564,461), SMA Zion (563,177), dan SMAN 5 Gowa (554,779).

Kemudian, SMA Khatolik Rajawali (545,544), SMA Negeri 5 Parepare (536,964), SMAN 17 Makassar (523,966), SMA Kristen Barana (517,985) dan SMA Islam Athirah Makassar (515,283).

Sementara itu, Kabid SMA Disdik Sulsel, Harpansa menyampaikan semangat belajar yang dimiliki oleh siswa di Sulsel dan di Jawa tetaplah sama.

Kata dia, jika yang menjadi ukuran adalah sarpras untuk seluruh sekolah memang masih kurang. Hanya saja kata dia, jika merujuk pada angka diterimanya siswa di perguruan tinggi negeri, Sulsel masuk ke dalam lima provinsi terbanyak di Indonesia. “Jumlah siswa masuk perguruan tinggi negeri kita kan ada di peringkat lima nasional,” bebernya.

Ia melanjutkan, adapun fasilitas pendidikan sedang bertransformasi ke sekolah berbasis digital, hanya saja untuk beberapa wilayah terpencil masih terkendala ketersediaan jaringan untuk akses internet.

Menurtnya, bantuan demi bantuan tengah diluncurkan oleh pihak Disdik Sulsel untuk memajukan kualitas pendidikan. “Sekarang program kita mengarahkan sekolah ke era digital, makanya ada berbagai bantuan diberikan sekolah seperti smart school. Memang jadi persoalan sekolah terpencil yang jaringan internet berkurang bahkan sampai tidak ada itu jadi persoalan tersendiri,” pungkasnya. (Abu/B)

  • Bagikan