Anies Baswedan Singgung soal Luas Kepemilkan Lahan, Prabowo Subianto: Itu Pun Salah

  • Bagikan
debat capres 3

JAKARTA, RAKYATSULSEL - Calon presiden Anies Baswedan dan Prabowo Subianto saling silang pendapat soal soal luas lahan yang dimiliki Prabowo. Anies dalam pemaparan visi misinya sempat berbicara soal lebih dari separuh tentara tak memiliki rumah dinas, sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto justru memiliki punya lebih 340 hektare tanah. 

Anies kemudian bermaksud mengklarifikasi ucapan itu saat menjawab pertanyaan moderator tentang pertahanan siber. Dia mengatakan angka yang dia sebut terlalu kecil.

"Maaf Pak Prabowo angkanya terlalu kecil. Bukan 320 hektare, tapi 340 ribu hektare. Saya klarifikasi," ucapnya.

Mendengar klarifikasi itu, Prabowo sontak memotong. Dia menyatakan data yang Anies sampaikan salah. "Itu pun salah. Itu pun salah. Mas Anies jangan," ucap Prabowo.

Namun sebelum Prabowo sempat melanjutkan interupsinya, moderator segera mengingatkan Menteri Pertahanan itu untuk bicara pada waktunya.

JK sempat benarkan Prabowo beli 220 ribu hektare lahan di KalTim

Isu soal kepemilikan lahan oleh Prabowo Subianto ini juga sempat dibahas dalam Pilpres 2019. Saat itu, Jokowi yang menjadi petahana juga menyindir soal ratusan ribu hektare lahan milik mantan menantu Presiden Soeharto itu. 

Saat itu, Jokowi menyatakan Prabowo memiliki 340 ribu hektare lahan dengan rincian 220 ribu hektare lahan di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare lahan di Aceh. 

Jusuf Kalla yang saat itu menjadi Wakil Presiden pun angkat bicara. Dia mengaku sebagai orang yang menandatangani pembelian lahan oleh Prabowo di Kalimantan Timur tersebut pada 2004. Meskipun demikian, pria yang dikenal dengan sebutan JK itu menyatakan pembelian itu sesuai dengan undang-undang.  

Anies dan Prabowo saling serang soal Alutsista bekas

Selain soal kepemilikan lahan, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto juga sempat berdebat soal pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas. Anies menyindir anggaran Kementerian Pertahanan yang dipimpin oleh Prabowo sebesar Rp 700 triliun tetapi hanya mampu membeli alutsista bekas. 

“Karena itu kami ingin mengembalikan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan yang tidak bisa mempertahankan itu. Justru (anggaran itu) digunakan untuk membeli alat alutsista di saat tentara-tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas,” tutur Anies.

Prabowo pun membalas pernyataan Anies itu dengan menyebutnya bicara tanpa ada data. 

Mungkin ada yang asal bicara tanpa data, mungkin didorong oleh ambisi menggebu-gebu sehingga tidak objektif," ucapnya.

Pembelian alutsista bekas yang disinggung Anies Baswedan merujuk pada rencana Kemenhan membeli 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar. Pembelian jet tempur buatan 1997 itu mendapatkan kecaman karena dinilai terlalu mahal, 733 juta euro atau setara Rp 1,2 triliun, dan masa pakainya yang tak panjang. Belakangan Kemenhan menyatakan menuda pembelian jet tempur bekas itu.

Selain Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, debat capres malam ini juga diikuti oleh Ganjar Pranowo. Ini merupakan yang ketiga dari lima debat yang dirancang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyambut Pilpres 2024.

  • Bagikan