Hasto Minta Kapolri Tanggapi Laporan Kader PDI-P Diintimidasi, Bukan Sampaikan Kontroversi

  • Bagikan
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto ditemui di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).

JAKARTA, RAKYATSULSEL - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto angkat bicara soal pernyataan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listiyo Sigit terkait estafet kepemimpinan.

Hasto mengatakan PDI-P sering mendapatkan laporan dari kader partainya dan kepala daerah yang mendapatkan intimidasi.

Menurut dia, seharusnya hal itu yang harus segera ditindaklanjuti oleh polisi, bukan menyampaikan hal kontroversial.

"PDI Perjuangan sudah menerima begitu banyak laporan termasuk dari kader partai dari kepala daerah dari kepala desa yang diintimidasi. Itu yang seharusnya dijawab bukan tentang kesinambungan kepemimpinan," ucap dia ditemui setelah rapat internal partai di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (13/1/2024).

Keberlanjutan negara disebut Hasto merupakan hal yang wajib untuk diwujudkan.

"Hukumnya wajib bahwa negara ini harus berkelanjutan suistablity of leadership itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Kepolisian juga wajib mewujudkan tertib hukum agar rakyat dapat menyampaikan hak suaranya dengan aman.

Polisi pun wajib memberikan jaminan ketertiban perlindungan hukum.

"Menanggapi pernyataan dari kapolri apak Sigit yang banyak dipersepsikan oleh publik sepertinya memberikan dukungan kepada calon tertentu dengan mengatakan kesinambungan kepemimpinan. Ya bagi kami itu merupakan suatu kritik dari publik," jelasnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, Pemilu 2024 adalah untuk mencari sosok pemimpin yang bisa melanjutkan kepemimpinan saat ini.

"Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan," ujar Sigit dalam Perayaan Natal Mabes Polri 2023 seperti dilihat dalam kanal YouTube Divisi Humas Polri, Kamis (11/1/2024).

"Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik," lanjut dia.

  • Bagikan