Tomat Sumbang Inflasi 0,18 Persen, Pj Sekda Imbau Galakkan Gerakan Menanam

  • Bagikan
Pj Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pj Sekda Pemprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad kembali mengimbau Pemerintah Daerah se-Sulsel dan Masyarakat untuk menggalakkan pemanfaatan pekarangan rumah dalam menggalakkan penanaman.

Kata dia, hal itu dapat menjadi solusi untuk intervensi inflasi akibat bahan pangan yang seharusnya dapat dipenuhi secara mandiri, seperti cabai dan beberapa kebutuhan lainnya, pun dengan Tomat.

“Hal itu tidak menjadi untuk antisipasi lonjakan harga tomat saja, tetapi juga dengan kebutuhan lainnya yang dapat dilakukan pemenuhan mandiri,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel kepada Rakyat Sulsel baru-baru ini.

"Program Gemar menanam kan juga sedang kita galakkan," tambahnya.

Itu menjadi imbauannya pasalnya, berdasarkan rilis dari BPS Sulsel secara m-to-m pada bulan Januari 2024, kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,27 persen, dan salah satu komoditas yang memberikan sumbangan inflasi m-to-m  itu ialah Tomat dengan besar sumbangan 0, 18 persen.

Berdasarkan Pantauan Rakyat Sulsel, Kenaikan harga tomat memang terjadi di beberapa wilayah di Sulsel pada bulan januari 2024 lalu.

Lanjut, Andi Muhammad Arsjad tak menampik jika ketersedian pasokan tomat bisa saja dipengaruhi oleh kondisi cuaca saat ini. “Kita juga sekarang kan tidak dalam kondisi panen,” imbuhnya.

Namun ia menyampaikan, secara keseluruhan sampai saat ini masih Inflasi masih terkendali dengan baik.

“Dari beberapa item data inflasi kita mengalami penurunan y-o-y dari 2,81 jadi 2,38 persen,”ujarnya 

Sebelumnya diberitakan, Sebelumnya, Salah seorang warga Tamalate II Makassar, Rita mengatakan kenaikan harga tomat memang terjadi pada bulan januari lalu.

Kata dia,  dengan uang Rp5 ribu hanya mendapatkan 4-5 buah saja. “Biasanya kan kalau kita beli Rp5 ribu itu bisa kita dapat delapan sampai 10 biji dalam satu kantong,” ujarnya.

Senada, Puspa juga mengatakan mahalnya harga tomat cukup membuat ampun para kaum penguasa dapur. “Ndak kira-kira itu harga tomat mahalnya, bahkan sudah saingan sama durian,” cetusnya.

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin memantau harga beberapa bahan pangan saat melakukan kunjungan kerja di Luwu Timur, Senin (22/1/2024). Pihaknya pun menemukan fenomena yang sama di Kabupaten tersebut.

“Saya kira ini tantangan kita di Pemprov, tapi kita akan atasi yakni berkoordinasi dengan daerah lain penghasil tomat untuk memantapkan suplai termasuk di Luwu Timur yang juga tinggi harga tomatnya,” pungkasnya.

  • Bagikan