Pencarian Korban Tanah Longsor di Luwu Ditutup, Basarnas Siap Buka Kembali Jika Ada Laporan Terbaru

  • Bagikan
Tanah Longsor di Luwu (int)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Operasi pencarian korban tanah longsor di Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, dihentikan. Tim SAR Gabungan yang beberapa hari ini menyisir wilayah tanah longsor tersebut mulai meninggalkan lokasi.

Kepala Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Makassar, Andi Sultan mengatakan, penutupan operasi pencarian korban dihentikan dikarenakan tidak adanya lagi tanda-tanda korban yang tertimbun material longsor.

"Melihat dari kondisi yang sudah kami sisir selama ini, tidak ada tanda-tanda korban lagi," ujar Andi Sultan saat dikonfirmasi, Kamis (29/2/2024).

Andi Sultan juga mengatakan, penghentian pencarian korban dilakukan mengingat tidak adanya lagi laporan dari masyarakat mengenai keluarganya yang hilang.

Bahkan dalam proses pencarian korban juga disebut Tim SAR Gabungan telah dibantu oleh tim K-9 Ditsamapta Polda Sulsel namun hasilnya nihil.

"Kalau untuk pencarian korbannya kita sudah tutup karena sudah tidak ada laporan dari masyarakat (kehilangan anggota keluarganya). Kita juga sudah turunkan K-9 (anjing pelacak) kemarin namun nihil," sebutnya.

Meski operasi SAR ditutup, namun pihak BPBD disebut masih akan tinggal di lokasi hingga Minggu, 3 Maret 2024, untuk pemulihan akses atau jalur yang sempat tertutup material longsor.

"Kita kan misinya memang evakuasi korban jiwa. BPBD tetap lanjut sampai tanggal 3 untuk pemulihan. Tapi itukan bukan ranahnya kami lagi (SAR dan Basarnas)," ungkapnya.

Meski telah ditutup, namun menurut Andi Sultan, operasi SAR suatu saat bisa kembali dibuka jika ada masyarakat yang melaporkan mengenai anggota keluarganya yang hilang di wilayah longsor tersebut.

Hingga saat ini, Basarnas Sulsel juga disebut masih terus melakukan koordinasi dengan pihak setempat seperti camat dan TNI/Polri.

"Contoh ada masyarakat itu yah akan dibuka lagi. Tetapi kami juga tetap melakukan pemantauan, tetap koordinasi sama babinsa juga camat. Kita tiap hari koordinasi sama warga sekitar yang kami ambil nomornya juga. Kita tetap pantau karena inikan masalahnya jalan raya tidak tau dari siapa yang melintas," terangnya.

Adapun dalam kejadian ini korban disebut ada sebanyak 24 korban, lima di antaranya meninggal dunia. Dimana korban terakhir yang ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia bernama Ratang.

Adapun nama nama korban yang selamat diantaranya Firdaus (19), Mardiana (60), Seni (34), Markus (43), Delman (19), Masyur (52), Masjaya (50), Kasril (49), Yunus (71), Yuni Kristine (21), Ririn (31), Nirwana (37), Wahab Busa (19), Lilis (30), Abd. Gani M. Toni (30), Andi Zulhanuddin (43), R. Sandi Patandung (43), Mustika (32).

Sementara lima korban meninggal dunia yang ditemukan atas nama Amelia (30), Miskawati (21), Maryama, Wanto (18) dan Ratang (50).

"Korban sebanyak 24 orang. 19 selamat dan lima meninggal dunia," pungkasnya. (Isak/B)

  • Bagikan