Danny “Kuda Hitam” di Pilgub Sulsel

  • Bagikan
BERBINCANG. Ketua PDI Perjuangan Ridwan Andi Wittiri (kanan) bersama Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto (tengah) berjalan bersama usai bergabung dengan PDI perjuangan di Hotel Claro Makassar, beberapa waktu lalu. FAHRULLAH/RAKYATSULSEL

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto dijagokan sejumlah kalangan untuk maju di Pilgub Sulsel 2024. Ia dinilai bakal menjadi ‘kuda hitam’ dalam Pilgub Sulsel.

Berdasarkan sejumlah hasil survei, Danny Pomanto meraih elektabilitas yang cukup tinggi. Lembaga survei Archi menunjukkan bahwa Andi Amran Sulaiman, Nurdin Halid (NH), Adnan Purichta Iksan, dan Fadil Imran berhasil masuk dalam empat besar preferensi responden.

Survei Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menempati urutan pertama dengan elektabilitas 18.39 persen. Sedangkan, Waketum DPP Golkar Nurdin Halid menempati posisi kedua dengan elektabilitas 13.98 persen. Adapun elektabilitas Bupati Gowa Adnan Purichta Iksan 11.21 persen.

Wajah baru, Fadil Imran menempati posisi keempat dengan elektabilitas 10.10 persen Peringkat kelima ditempati mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS). Elektabilitas IAS mencapai 8.48 persen. Posisi keenam ditempati Wali Kota Makassar Danny Pomanto. Danny Pomanto memiliki elektabilitas versi Archi berada di angka 8.01 persen.

Tak ketinggalan, Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS). Elektabilitas Rusdi Masse berada di angka 7.32 persen.

Sementara dalam survei PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI), dari 10 nama, Danny ada pada urutan ke-5 dengan elektabilitas 9,0 persen persen.

Direktur PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI) Suwadi Idris Amir mengatakan, pasca Danny meninggalkan NasDem dan bergabung dengan PDI Perjuangan maka peluang maju di Pilgub Sulsel masih terbuka dan bisa menjadi kuda hitam.

"Jika Danny maju melalui PDI Perjuangan maka dia harus mencari partai koalisi tambahan karena PDI Perjuangan hanya memiliki 6 kursi atau masih membutuhkan 11 kursi tambahan. Danny berpotensi menjadi kuda hitam,” kata Suwadi Amir.

Jika Danny serius untuk menatap Pilgub Sulsel, kata Suwadi, maka harus memberikan keyakinan kepada partai-partai lain. “Pak Danny harus memberikan keyakinan kepada partai lain agar bisa menambahkan partai koalisi,” bebernya.

Danny pun kata Suwadi perlu diperhitungkan, dimana pemilih terbanyak di Sulsel itu ada di Makassar. "Danny dua kali mengikuti kontestasi Pilwakot selalu menang. Jadi pak Danny ini memang patut diperhitungkan,” jelasnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan