Mayat Perempuan di Makassar Ditemukan Terkubur di Dalam Rumah, Dibunuh Suaminya 6 Tahun Lalu

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Penemuan mayat perempuan dalam kondisi sudah terkubur di belakang salah satu rumah di Jalan Kandea, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, pada Minggu (14/4/2024) pagi, gegerkan warga sekitar.

Menurut informasi, mayat perempuan tersebut berinisial J (35) dan ditemukan tinggal tulang belulang.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi yang mendatangi langsung lokasi kejadian menerangkan, penemuan mayat perempuan itu pertama kali terungkap saat anak perempuan korban berinisial VI (17) melapor ke Mapolrestabes Makassar mengenai penganiayaan yang dilakukan ayahnya sendiri inisial H (43).

"Awalnya ada korban seorang wanita usia 17 (VI) yang datang melapor ke Polrestabes Makasaar melaporkan dugaan penganiayaan oleh ayahnya sendiri," ujar Andi Rian saat diwawancara di lokasi kejadian.

Dijelaskan Andi Rian, dari laporan VI itulah penyidik kemudian melakukan interogasi dan pengembangan. Dimana VI bercerita jika selain dirinya jadi korban kekerasan oleh ayahnya sendiri, juga ibunya turut jadi korban hingga meninggal dunia.

Anak korban disebut mengungkapkan kelakuan ayahnya yang selama ini menutup aibnya dengan menuduh istrinya melarikan diri bersama pria lain, melainkan dibunuh lalu mayatnya dikubur di dalam rumahnya.

Adapun kasus pembunuhan J diketahui berlangsung sekitar enam tahun lalu, tepatnya di tahun 2018. Atau anak korban atau pelapor VI saat itu masih berusia 11 tahun.

"Setelah kita dalami, istrinya katanya lari dengan laki-laki lain ternyata dari keterangan si anak bahwa ibunya bukan lari tapi dianiaya sampai mati. Kejadiannya 2018, kalau kita hitung berarti sudah 6 tahun," terang Andi Rian.

Dari laporan tersebut, mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu menuturkan penyidik langsung merespon cepat dengan mengamankan pelaku atau H. Termasuk mendatangi TKP bersama DOKPOL dan INAFIS untuk mengidentifikasi mayat korban.

Dimana kondisi mayat korban saat ditemukan dalam kondisi terkubur dan hanya tersisa tulang belulang. "Sekilas ada kelihatan tulang belulang. Tinggal nanti kita melihat, menguji apakah itu betul tulang manusia kemudian kita akan lakukan uji DNA karena keluarganya masih ada," jelasnya.

Selain tes DNA, Andi Rian juga mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam mengenai cara pelaku melakukan pembunuhan keji terhadap istrinya sendiri dan motifnya. "Kalau pengakuan sementara almarhumah meninggal karena di pukul, dianiaya," terangnya.

Pada kasus ini, Andi Rian juga meluruskan mengenai informasi beredar jika mayat korban dicor di bawa lantai, melainkan hanya ditimbun di dalam rumahnya. "Bukan dicor, jadi sekilas saya lihat di rumah ini (TKP) ada tanah 1 meter dengan halaman belakang jadi dengan bangunan sebelah itu ada 1 meter, itu tanah kemudian ditaruh di situ, cuman ditimbun begitu saja," ungkapnya.

"Makanya pada saat kita cek ke sana itu sudah nongol, ini yang nanti akan didalami penyidik pada saat peristiwa terjadi apalah tetangga tidak mencium sesuatu," sambungnya.

Andi Rian bilang, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi termasuk kelurga dan tetangga di TKP. Apalagi kejadiannya sejak 2018 dan setelah peristiwa pembunuhan itu rumah tersebut dikosongkan selama 6 bulan lalu kemudian disewakan kurang lebih 5 tahun.

"Berarti banyak barang-barang hilang dan  setelah di sewa, kosong lagi 6 bulan. Mudah-mudahan dari pendalam forensik kita bisa menemukan bukti-bukti fisik lain dan kita mau coba cari mudah-mudahan masih ada, mungkin tetangga yang bisa menjadi saksi yang mungkin tahu atau mencium bau tapi kejadiannya itu saat," pungkasnya. (Isak/B)

  • Bagikan