MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis di DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Erwin Aksa, hanya menargetkan kemenangan 60 persen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak November 2024 nanti termasuk di Sulawesi Selatan.
"Target kita itu 60 persen. Cuman kita harus rubah (sistem kampanye). Survei memang penting yah, siapa yang lebih populer. Bahwa kita perlu melihat siapa yang maju itu punya semangat, uang (logistik) juga dan tentunya punya jaringan," ujarnya.
Dirinya menyebutkan kunci kemenangan baik itu di Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden maupun Pemilihan Legislatif serta Pilkada adalah Tempat Pemilihan Suara (TPS) yang menjadi salah satu indikator utama pada pemenangan Pemilu.
"Karena kuncinya itu adalah TPS. Di Pilkada ini perlu sedikit pesan mau dibawa kemana ini kota, tetapi perlu visi lebih luas. Kan kalau Pileg Dapil (daerah pemilihan) yang diurus, beda Pilkada semua digarap," katanya.
Selain itu, Partai Golkar telah menugaskan sejumlah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) provinsi dan kabupaten kota maju Pileg 2024 guna mengukur sejauh mana pengaruh dalam memperoleh kursi, selanjutnya ditugaskan maju sebagai bakal calon kepala daerah.
"Kemarin strateginya Golkar itu mencalonkan seluruh yang mau maju Pilkada, maju Pileg dulu. Makanya, salah satu keuntungan golkar adalah banyaknya Caleg yang (calon) maju gubernur, bupati wali kota dan mereka dapat kursi. Inilah salah satu keberhasilan," paparnya.
Erwin menekankan, paling penting menghadapi Pilkada nanti adalah target suara dan bagaimana mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depan salah satunya di Sulsel sebagai lumbung suara.
"Saya kira yang paling penting dalam Pilkada ini adalah menentukan target suara berapa untuk bisa menang. Kemudian menentukan caranya, apakah sosial media di bangun, cara door to door, pengamanan suaranya bagaimana. Makanya dibutuhkan logistik juga," jelasnya.