Anak Loper Koran Ini Tak Punya BPJS, BAZNAS Bone Tanggung Biaya Perawatan dan Pengobatan

  • Bagikan
Wakil Ketua 2 BAZNAS Bone, Farida Hanafing saat menjenguk Muh Rezky (5), di RS Pancaitana Bone.

BONE, RAKYATSULSEL - Kini Jufri sudah bisa bernafas lega setelah dalam beberapa hari ini dilanda kemurungan, kegundahan dan kesedihan akibat salah seorang anaknya diopname di Rumah Sakit Datu Pancaitana Bone.

Pasalnya, Jufri yang sehari-harinya bekerja sebagai pengantar koran (media cetak harian) atau loper koran ternyata tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan sehingga merasa terbebani dengan biaya pengobatan dan perawatan anaknya di Rumah Sakit (RS) Datu Pancaitana Bone. Demikian pula istrinya, Arianti hanya sebagai cleaning servis dengan gaji Rp. 750.000 per bulan.

Sementara salah seorang buah hatinya, Muh Rezky (5) harus menjalani perawatan di RS Pancaitana Bone karena menderita demam tifoid.

Di tengah kesedihan bercampur gundah gulana serta kesulitan itu, kehadiran BAZNAS Kabupaten Bone bak dewa penolong bagi Jufri dan keluarganya.

Melalui Wakil Ketua (WK) dua (2) BAZNAS Kabupaten Bone, Farida Hanafing, segala biaya perawatan dan pengobatan Muh Rezky ditanggung oleh BAZNAS Kabupaten Bone.

Farida Hanafing pun telah mendatangi RS Datu Pancaitana Bone, Selasa (6/9/2022) kemarin untuk melunasi segala biaya perawatan dan pengobatan Muh Rezky, setelah sehari sebelumnya (Senin, 5/9/2022) berkomunikasi dengan drg. Sardiawanti sekaligus untuk mengetahui kondisi Muh. Rezky.

Kehadiran Farida Hanafing di tempat Muh Rezky dirawat, langsung disambut tangisan dan pelukan dari Arianti. Istri loper koran ini menangis sambil memeluk Farida Hanafing setelah mengetahui bahwa seluruh biaya pengobatan dan perawatan dibayarkan. Dan juga akan diberi bantuan usaha produktif sesegera mungkin setelah tempat usahanya mereka siapkan.

Pada kesempatan tersebut, WK 2 BAZNAS Kabupaten Bone juga menanyakan beberapa hal tentang kondisi Muhammad Rezky putra ketiga dari ibu Arianti. Apa penyebab anaknya sakit, apakah mungkin karena sering jajan tidak sehat? Yang ternyata dijawab iya oleh ibu Arianti.

Menurut Arianti bahwa putranya Muh Rezky sering jajan kerupuk yang ber msg tinggi.

"Semoga Resky bisa pulih kembali seperti sedia kala dan bisa kembali masuk sekolah belajar dan bermain bersama temannya. BAZNAS dibentuk oleh pemerintah untuk mengelola dana zakat, infak dan sedekah serta dana sosial keagamaan lainnya," ujar Farida Hanafing, Rabu (7/9/2022).

Farida Hanafing menjelaskan pula bahwa salah satu tujuannya BAZNAS Kabupaten Bone adalah rerwujudnya penyaluran ZIS-DSKL yang efektif dalam pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan ummat, dan pengurangan kesenjangan sosial.

"Untuk itu sangat diharapkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk saling membantu sesama dengan tunaikan ZIS-DSKL melalui BAZNAS Kabupaten Bone," pungkasnya.

Sedangkan Muh Jufri yang ditemui di sela-sela kesibukannya sebagai loper koran, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya dan ada rasa haru yang sangat dalam dia rasakan serta ucapan terima kasih buat BAZNAS Kabupaten Bone.

"Andaikan tidak ada BAZNAS Bone, saya tidak tahu harus kemana dan bagaimana untuk mendapatkan biaya perawatan dan pengobatan anak saya di rumah sakit. Terima kasih BAZNAS Bone dan teman-teman yang telah membantu saya," ujar Jufri sambil tertunduk haru campur bahagia.

Sekedar informasi, tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini umumnya dapat berkembang di dalam minuman atau makanan yang tidak diolah secara higienis atau kurang matang. Anak-anak paling berisiko terkena tipes karena sistem kekebalan tubuhnya belum kuat dan masih berkembang. (Nal)

  • Bagikan