Tiga Capres ‘Garap’ Sulsel

  • Bagikan
Dokumen Rakyat Sulsel

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Makassar mengundang tiga calon presiden untuk hadir dalam acara sarasehan dengan tema Reposisi Praktik Demokrasi Pancasila dan Ekonomi Menuju Indonesia yang Berkeadilan. Rencananya persamuhan ketiga calon presiden tersebut akan digelar Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Sabtu (18//11/2023).

Momentum ini dipastikan akan dimanfaatkan bagi ketiga calon tersebut untuk menawarkan ide-ide besarnya dalam membangun bangsa. Sebelumnya, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo juga adu gagasan pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) se-Indonesia, dua pekan lalu.

Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan, Syamsu Rizal alias Deng Ical mengatakan saat ini belum ada jadwal konsolidasi Anies saat kunjungan ke Makassar. "Belum ada (agenda tambahan Anies). Dia hadir di IKA UNM," kata Deng Ical, Kamis (16/11/2023).

Deng Ical mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan partai pengusung lain untuk rencana penyambutan Anies.
Ketua Relawan Milenial Anies Baswedan (Mileanies) Sulsel, Asri Tadda mengatakan mempersiapkan kegiatan untuk Anies sebelum menghadiri dialog IKA UNM.

"Akan ada workshop gerakan rakyat untuk perubahan meski masih bersifat tentatif," kata Asri.

Asri mengatakan, workshop tersebut merupakan bagian pembekalan untuk relawan yang akan bekerja memenangkan pasangan Anies-Muhaimin di Sulsel. Kegiatan itu akan dihadiri oleh relawan dari empat daerah yakni Maros, Gowa, Takalar dan Kota Makassar.
"Mirip pembasisan sampai tingkat TPS," ujar Asri.

Sekretaris Partai Gerindra Sulsel, Darmawangsyah Muin mengatakan Prabowo tak punya kegiatan safari politik selain menghadiri undangan diskusi IKA UNM. Dia mengatakan, pengurus dan kader Gerindra tak ingin menyita waktu Prabowo karena sudah sering berkunjung ke Makassar.

"Kedatangan Prabowo sudah berkali-kali di Sulsel. Sudah cukup bagi kami meyakinkan rakyat Sulsel untuk memilih Prabowo-Gibran," kata Darmawangsyah.

Adapun, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Andi Ansyari Mangkona mengatakan Ganjar sudah dipastikan akan melakukan kunjungan ke Makassar. "Tapi kami tidak terlibat di acara IKA UNM," kata dia.

Menurut Ansyari, setelah menghadiri kegiatan di UNM, sepekan kemudian, Ganjar bersama Mahfud Md, dijadwalkan menghadiri jalan sehat perjuangan yang akan berlangsung pada Minggu (26/11/2023) Jalan Jenderal Sudirman dan finis di Lapangan Karebosi.

"Tanggal 26 nanti (Ahad) baru kami bergerak dengan melakukan jalan sehat yang akan dihadiri oleh tim pemenangan dan partai pengusung," kata Ansyari.

Ansyari belum memastikan jumlah massa yang akan hadir dalam acara tersebut. "Kami pastikan ini akan ramai. Apalagi banyak hadiah yang akan disiapkan dan peserta tidak dibatasi," beber dia.

Ansyari mengatakan, dari tiga calon presiden hanya Ganjar-Mahfud yang memiliki kesiapan memimpin Indonesia karena pasangan nomor urut dua ini telah memiliki pengalaman.

"Pengalamannya tidak bisa diragukan. Ganjar dua periode di DPR dan gubernur dua periode. Orangnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Jadi kami anggap pasangan ini sangat ideal," imbuh Ansyari.

Direktur Profetik Institute Muhammad Asratillah mengatakan suara Sulsel adalah suara terbesar keenam di Indonesia dari seluruh provinsi yang ada.

"Dengan jumlah pemilih sekitar 6 juta lebih, menunjukkan dari jumlah pemilih Sulsel akan menjadi salah satu sasaran tembak para capres untuk menang," kata Asratillah.

Selain itu Sulsel adalah daerah penghubung kawasan Indonesia Timur. Artinya, sambung Asratillah, informasi di Sulsel tentu akan teramplifikasi ke kota-kota besar lain di Indonesia Timur.

"Kejadian di Kota Makassar akan berpengaruh pada persepsi masyarakat di kawasan Indonesia Timur," ujar dia.

Hal lain yang membuat Sulsel menjadi penting dalam kontestasi pilpres, karena isu percepatan pembangunan Indonesia Timur tetap menjadi isu penting.

"Keadilan ekonomi dan sosial di Indonesia tercermin pada maji tidaknya pembangunan di Indonesia Timur," kata dia. (fahrullah/C)

  • Bagikan