Lamar Kerja Tapi Tidak Lolos Wawancara? Berikut Penyebab Wawancara Gagal & Peluang Agar Diterima Kerja

  • Bagikan
Ilustrasi Wawancara Kerja

RAKYATSULSEL - Keadaan yang kurang menyenangkan bisa terjadi saat mencari pekerjaaan. Apalagi setelah menyelesaikan studi dari universitas. Ketika sudah mengirimkan banyak surat lamaran kerja ke berbagai perusahaan, baik online maupun offline tetapi belum ada panggilan wawancara kerja.

Menjadi sebuah pertanyaan bagi para pelamar kerja ketika sudah mengirimkan lamaran ke berbagai perusahaan, tetapi tak kunjung dipanggil. Hal ini tentu membuat kesal para pencari kerja. Mencari pekerjaan bukan hal yang mudah. Banyak orang yang mengirimkan begitu banyak CV, dan tidak dipanggil wawancara kerja, bahkan tidak mendapatkan balasan apa pun. Ada banyak alasan mengapa kamu tidak dipanggil wawancara kerja, dari penggunaan sistem pelacakan pelamar dan AI yang menenggelamkan CV, hingga PHK massal yang membuat para rekruter kewalahan.

Anggota Komisi IX DPR RI menilai angka TPT (Tingkat pengangguran terbuka) di Indonesia masih jauh di atas target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2020-2024 berada di kisaran 3,6-4,3 persen. Oleh karena itu perlu ada evaluasi dari pemerintah. Pengangguran ada di angka 5, 32 persen, maka angka tersebut masih jauh dari capaian yang ditetapkan oleh pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 yang TPT nya berada pada kisaran 3,6 sampai 4,3 persen,” Dikutip dari dpr.go.id 

Kesalahan-kesalahan sepele bisa menjadi salah satu penyebabnya. Dikutip dari davidthamrin.web.ugm.ac.id memaparkan sebagai berikut :
1. Nama file salah
Sekarang ini, sudah banyak perusahaan yang mempersilahkan para pelamar kerja untuk mengirimkan berkas lamaran melalui email. Jadi, tidak perlu datang hanya untuk menyerahkan dokumen. Perhatikan penamaan file di berkas-berkas yang akan anda kirimkan via email. 

2. Perbaiki nama email
Masih banyak orang mengirimkan lamaran menggunakan alamat email yang kurang tepat atau alay. Memang tidak ada aturan khusus yang tertulis, tetapi itu bisa sangat mengganggu mata HRD. Orang rekrutmen kurang suka dengan alamat email alay. Apa yang ada dalam diri seseorang terlihat dari hal-hal kecil ini. Alangkah baiknya menggunakan nama asli atau sejenisnya.

3. Data dan fakta tidak sesuai
Ada kemungkinan penyebab panggilan wawancara kerja tidak kunjung menghampiri yaitu akibat data dan fakta yang tidak sama. Jangan sampai ketertarikan HRD untuk memilih anda sebagai kandidat yang cocok tiba-tiba sirna karena hal tersebut. Contohnya seperti menuliskan pengalaman kerja selama 2 tahun di perusahaan tertentu. Kemudian, pihak rekrutmen mengkonfirmasi hal tersebut dan hasilnya hanya bergabung selama 6 bulan saja. Jika masih melakukan hal ini, maka bisa saja menjadi salah satu orang yang di-blacklist perusahaan.

4. CV belum update
Curriculum Vitae (CV) merupakan berkas wajib yang disertakan dalam lamaran pekerjaan. Jangan malas untuk memperbaharui CV setiap bulan, terutama jika anda sedang dalam masa pencarian kerja. Keempat hal tersebut merupakan kesalahan-kesalahan kecil yang akan sangat merugikan anda jika tidak segera diperbaiki. Perhatikan nama file setiap berkas (pengiriman dilakukan via email), gunakan alamat email profesional, kirim data dan realita yang sesuai, dan sertakan CV terbaru. Dengan memperbaikinya, maka panggilan wawancara kerja akan segera datang.

Hal ini sangat penting mengingat jumlah lowongan yang tersedia selalu jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pelamar. Oleh karena itu, kamu harus melakukan perencanaan yang matang untuk memperbesar peluang mendapat perhatian dari HRD dan mendapat undangan wawancara. Dilansir dari website karier.mu: 

1. Buat Resume atau CV ATS-Friendly
Dunia rekrutmen saat ini sudah banyak menerapkan ATS (Applicant Tracking System), yakni sebuah aplikasi untuk melakukan pemindaian keyword yang relevan pada resume atau CV pelamar. Tujuan dari penggunaan ATS tak lain adalah untuk mempermudah tugas recruiter dalam menyeleksi pelamar yang telah mengirimkan resume atau CV-nya.

Karena itu, mulailah untuk membuat resume atau CV yang ATS-friendly seperti berikut.
– Gunakan desain yang simpel, tidak perlu terlalu banyak desain (jika kamu melamar untuk pekerjaan kreatif atau ingin menunjukkan sisi kreatifmu yang relevan, lampirkan di dokumen portofolio yang terpisah dari resume atau CV).
– Tidak perlu menggunakan header maupun footer.
– Masukkan keyword yang relevan dengan keterampilan dan deskripsi pekerjaan yang kamu lamar (cek kembali pada detail requirement dan job description pada posisi yang ingin kamu lamar)
– Sajikan dokumen dalam format yang sesuai, seperti .pdf, .doc, atau .docx.
Tidak semua perusahaan telah menggunakan ATS (biasanya masih perusahaan besar maupun perusahaan berbasis teknologi). Namun, format resume dan CV ATS yang simpel justru bisa kamu gunakan untuk melamar di berbagai perusahaan dan lebih umum disukai para recruiter.

2. Sesuaikan dengan Kualifikasi
Tips interview kerja yang satu ini merupakan hal mendasar. Melamarlah pada pekerjaan yang memang sesuai dengan pengalaman dan keterampilan yang kamu miliki alih-alih hanya sekadar menyebar resume atau CV.

Tak cuma itu, kamu juga perlu “membuktikan” pengalaman maupun keterampilan tersebut pada resume atau CV. Seperti contoh, kamu melamar untuk posisi social media officer dan telah memiliki pengalaman serupa. Maka, kamu dapat menjabarkan pengalaman tersebut seperti berikut:
– Membuat 3 konten untuk Instagram tiga kali dengan seminggu
– Menaikkan jumlah follower dan engagement rate dalam tiga bulan terakhir

3. Kelola Akun Media Sosial Profesional
Beberapa recruiter akan melihat bagaimana interaksi dan sikapmu di media sosial. Maka dari itu, kamu perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Jadikan pula platform ini sebagai tempatmu melakukan personal branding. Selain akun “kasual” seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan sebagainya, mulailah untuk mengelola akun LinkedIn-mu. Lengkapilah data dan informasi yang mendukung sehingga recruiter dapat mengenalmu lebih mudah. Di samping itu, kelola aktivitas LinkedIn-mu. Kamu bisa sesekali menampilkan portofolio dan membuat postingan yang baik. Tak ketinggalan, interaksi terhadap postingan orang lain juga dapat memberi penilaian tersendiri bagi para recruiter.

4. Bangun Networking di LinkedIn
Dapat mengirimkan permintaan untuk berkoneksi dengan orang-orang yang dapat membantumu berkembang—termasuk pula berkoneksi dengan para recruiter atau HRD dari perusahaan-perusahaan yang kamu incar. Agar lebih mendapat perhatian, kirimkan pula pesan yang sopan dan tidak memaksa saat mengirim undangan untuk berkoneksi. Mulailah dengan memperkenalkan dirimu dan harapan untuk dapat menjalin koneksi dengan mereka. Koneksi yang luas akan memperluas pula sumber informasi tentang lowongan pekerjaan tertentu. Pun jika kamu aktif melakukan aktivitas seperti membagikan hasil kerja, membagi ilmu atau pengetahuan terhadap keterampilan yang dimiliki, semakin besar peluang recruiter yang bahkan akan menawari pekerjaan.

Cermati beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat tak kunjung menerima kabar dari pewawancara. Dikutip dari website disnaker.tebingtinggikota.go.id memaparkan :
1. Mudah Dihubungi
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pastikan kontak yang kamu tulis di CV mudah untuk dihubungi, namun kamu tidak perlu terobsesi menanti pesan atau telepon dari perusahaan, toh kamu masih banyak hal yang perlu dilakukan. Walau begitu, pastikan agar kontak yang kamu berikan mudah untuk dihubungi, biar pewawancara mudah untuk memanggilmu jika kamu dinyatakan lolos dan mengikuti proses seleksi berikutnya.

2. Beri Waktu Batasan Realistis
Proses seleksi kandidat tidak dapat dilakukan selama 1 atau 2 hari, apalagi jika banyak yang menjadi bahan pertimbangan oleh sebuah perusahaan, banyak saingan kandidat yang diperhitungkan. Kamu bisa mencoba mengirimkan pesan singkat atau menghubungi perusahaan untuk mencari tahu tentang statusmu sebagai kandidat. Walau begitu, kamu perlu menetapkan batasan kapan bisa memulai bertanya, misalnya dua minggu bahkan satu bulan.

3. Selalu Sopan
Bahkan sebenarnya sudah merasa kesal bukan kepalang, karena “digantung”, jangan pernah membiarkan pihak perusahaan tahu perasaan dalam berbagai jenis komunikasi. 

4. Belajar dari Pengalaman
Ada beberapa hal yang bisa diambil hikmahnya dari pengalaman ini. Misalnya, kadang penolakan tidak muncul dalam bentuk kata-kata, namun dari kurangnya respon yang diberikan. Selain itu, kini lebih paham seluk-beluk dunia karir bahwa respon bukan sesuatu yang akan kamu dapatkan sesudah sesi wawancara.

5. Jangan Benar-Benar Menunggu
Jika sedang berada di posisi ini, jangan benar-benar menunggu. Karena menunggu sesuatu yang tidak pasti itu rasanya sakit. Lupakan hal tersebut, setelah wawancara selesai, kamu harus melamar lagi ke perusahaan-perusahaan lainnya. Jika tiba-tiba dapat kabar dari perusahaan yang kamu pernah interview sebelumnya, bahwa kamu dinyatakan diterima bekerja.

 Tanda Diterima Kerja setelah Interview

banyak jobseeker yang mengeluh mengapa HRD tidak menghubunginya padahal selalu mengatakan, “Dua minggu lagi kami kabari apakah Anda diterima atau tidak.” Dan nyatanya, banyak jobseeker yang terkena ghosting setelah interview dilansir dari Kitalulus.com: 
1. Interview Berjalan dengan Antusias
‍Interviewer tidak mudah terkesan dengan kemampuan kandidat yang biasa saja. Terlebih, pasti sudah banyak kandidat yang diwawancara sehingga mereka akan merasa lelah dengan interaksi yang tidak memiliki kesan spesial.

2. Durasi Interview Panjang
Sesi interview memang menjadi tahap wajib yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan untuk tahu apakah kandidat layak diloloskan atau tidak. Mengobrol lama saat wawancara sama dengan mereka tahu bahwa kamu memiliki value dan kemampuan yang perusahaan butuhkan. Makanya, mereka ingin menggali lebih dalam apakah benar kamu layak untuk dipertahankan.

3. Diberi Penjelasan tentang Jobdesk secara Detail
Job Desk biasanya bisa kamu ketahui di bagian pamflet lowongan kerja. Dengan begitu, jobseeker yang akan melamar kerja tahu apa saja tanggung jawab yang harus dikerjakan. Namun, sangat jarang sekali lho HRD atau user menjelaskan dengan detail apa saja tugas yang akan dikerjakan di satu posisi yang sedang dilamar seseorang saat wawancara.

4. Diberi Penjelasan tentang Tim di Perusahaan
Tidak hanya diberi penjelasan tentang tugas yang akan kamu kerjakan nantinya, tanda diterima kerja setelah interview lainnya yaitu kamu juga akan dijelaskan tentang detail tim yang nantinya bekerja sama dengan kamu. Penjelasan ini tidak akan diterima oleh banyak kandidat, kecuali mereka yang lolos.

5. Negosiasi Gaji
Hal berikutnya yang menjadi tanda diterima kerja setelah interview yaitu kamu mendapatkan pertanyaan tentang gaji yang kamu inginkan. Terlebih jika HRD juga akan memberikan negosiasi gaji sehingga tercipta win win solution untuk kamu dan perusahaan. 

6. Dijelaskan tentang Benefit Perusahaan
HRD tidak akan repot-repot menjelaskan tentang benefit yang akan diberikan perusahaan kepada karyawan jika memang kamu bukan kandidat yang dicari. Saat HRD atau user menjelaskan dengan lengkap apa saja bonus, tunjangan, bahkan budaya perusahaan, itu akan menjadi tanda kamu diterima kerja.

7. Ditanya Kapan Bisa Mulai Kerja
Satu pertanyaan tersebut sama halnya menandakan bahwa kamu positif memiliki peluang tinggi diterima kerja di perusahaan tersebut. Sebab, untuk kandidat yang tidak memiliki potensi yang dicari perusahaan, interviewer hanya akan berterima kasih kepada kandidat karena telah mengikuti wawancara saat itu.

8. Diminta Referensi
Memang tidak semua perusahaan akan melakukan cross check kandidat dengan sangat detail hingga menghubungi perusahaan lama atau rekan organisasi/komunitas dari kandidat.
HRD atau user ingin melakukan cross check data tentang kamu sebagai keputusan final apakah benar kamu layak diterima atau tidak.

9. Langsung Diberitahu bahwa Kamu Kandidat yang Dicari
Banyak HRD dan user yang akan dengan langsung berkata jujur kepada kandidatnya jika memang positif ingin menerimanya. Biasanya, di akhir wawancara interviewer akan berkata dengan jujur bahwa kandidat memiliki kemampuan yang dicari perusahaan.

10. Pemberitahuan Tidak Sampai Dua Minggu
Hal tersebut karena sebenarnya perusahaan tidak benar-benar membutuhkan waktu selama itu untuk mempertimbangkan kandidat lolos atau tidak. Waktu dua minggu hanya formalitas saja supaya kandidat menunggu dengan tenang. Namun, ketika ternyata kamu adalah kandidat terpilih, besoknya juga kamu bisa menerima email bahwa kamu diterima kerja.

11. Mendapatkan Offering Letter
Tanda diterima kerja setelah interview paling final adalah kamu akan mendapatkan offering letter. Offering letter adalah lembar yang harus kamu isi sebagai informasi yang akan perusahaan tampung tentang kamu dan di dalamnya juga berisi penjelasan tentang kontrak kerja. (jp/raksul)

  • Bagikan